Sebuah Tanggapan Untuk Strategi “Partai Luas” (Bag: 3)

Oleh: John Percy

Beberapa Pengalaman Lainnya

Seperti ditulis diatas, pertama kali kecuali kamu hegemonik di antara kelompok kiri maka aliansi dan persoalan mengenai persatuan akan muncul secara terus menerus, namun akan dimunculkan dengan berbagai macam bentuk. Kedua, tipe aliansi dan front yang dibutuhkan dalam negeri-negeri neo-kolonial akan berbeda dengan negeri-negeri imperialis – front untuk demokrasi atau pembebasan nasional akan menjadi utama. Ketiga, pelajaran mendasar yang dapat diserap oleh kaum revolusioner adalah kau tidak menyembunyikan atau menenggelamkan kekuatan Marxist revolusionermu tanpa alasan yang baik – seperti kebutuhan untuk mengembangkan front politik yang dapat berjalan terus atau kebutuhan untuk mempertahankan diri melawan represi dan pengkambing hitaman oleh Negara – namun kau tidak bergerak dibawah tanah kecuali itu dibutuhkan.
Di India CPI (ML) Liberation mengalami perpecahan kecil dengan kecenderungan di Uttar Pradesh yang menginginkan partai berhenti berfungsi sebagai partai komunis dan melainkan membangun sebuah front demokratik luas, untuk mencoba memperbaiki penerimaan partai diantara “kekuatan demokratik”. Kepemimpinan partai mengkarakterisasi perspektif ini sebagai “likuidasionis”. [xxxvi] Apa asal usul dan dasar dari kecenderungan likuidasionis ini? Mungkin frustasi terhadap kesulitan-kesulitan memenangkan perwakilan parlementer, dan terlalu menekankan pentingnya parlemen ketimbang membangun partai revolusioner. CPI (ML) adalah partai yang mencoba menggabungkan sebuah bentuk perjuangan, menggabungkan parlementer dengan ekstra parlementer, sementara tetap menjaga parlementer tersubordinasi pada ekstra parlementer. Frustasi ini dapat berujung pada mencari jalan pintas dan berusaha untuk menurunkan tampilan politik partai untuk membangun dukungan.

Fenomena serupa terjadi di Lalit, Mauritius. Terjadi perpecahan atas isu yang serupa dengan dikeluarkannya kami dari DSP, bedanya disana kelompok yang memuja-muja “partai luas” berada dalam minoritas dan keluar dari partai.

Dinamika menuju “partai luas” tidak sama di negeri-negeri kurang berkembang. Namun sayangnya beberapa partai di negeri Dunia Ketiga membuat kesalahan dengan mengikuti terlalu dekat apa yang terjadi dalam partai di Negara imperialis. Gerak ekstrim ke kanan dari PRD (Partai Rakyat Demokratik) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sebagian dapat disalahkan kepada DSP; dorongan untuk sebuah “partai luas” diikuti dengan cara merendahkan diri, dengan hasil bencana.

Kelompok Socialist Workers di Selandia Baru mengambil garis “partai luas” tanpa kekritisan dan sangat bersemangat, serta menerapkannya dengan cara kasar, sayap kanan. Untuk sementara waktu mereka bergerak melalui RAM, Residents; Action Movement. Berbasiskan di Auckland, RAM mengumpulkan kaum sosial liberal, mantan anggota Partai Nasional, sosial demokrat, dengan kelompok SW memimpinnya, dan mendapatkan hasil yang cukup bagus pada pemilihan umum tahun 2004 dan 2007. Namun setelah itu hasil pemilihan umum menyedihkan secara nasional, kadang lebih buruk, ketimbang kelompok sosialis yang terbuka, dan mereka membubarkan RAM pada tahun 2010. Sayangnya mereka sepertinya juga mengambil keteladanan dari mayoritas DSP di Australia. Apa yang mereka lakukan bahkan bukanlah pendekatan sosialis luas, namun seruan populis kepada “penduduk” atau “akar rumput”. [xxxvii] Mereka meletakan fokus mereka pada kampanye melawan “bank-bank yang buruk”, menurut pada kerendahan nasionalis dengan berkampanye menentang bank-bank “yang dimiliki Australia”! Sekarang sepertinya kelompok tersebut telah bubar.

Salah satu contoh “berhasil” dari partai luas yang mengembangkan dukungan “massa” menjadi sesuatu yang sangat berbeda dengan bentuk awal mula mereka. Socialist Party Belanda (“Tomato Party”) didirikan pada tahun 1972 oleh kelompok Maois, namun sudah sejak lama menghilangkan Marxisme dan meminimalisir ideologi demi proyek seruan luas, lunak. Mereka memfokuskan dirinya pada isu-isu lokal dan dukungan elektoral berangsur-angsur tumbuh. Kebanyakan dari kelompok-kelompok kiri jauh sekarang telah bergabung dengan SP. Namun tidak ada sisa elemen sosialis yang dimiliki oleh partai tersebut, tidak banyak sosialisme dan jarang sekali ada apapun yang dimaknai sebagai kerja-kerja aktivis. Bahkan memenangkan dukungan tingkat tinggi, bahkan membuat anggota dipilih, untuk apa? Beberapa termasuk juga Socialist Alliance, berpikir bahwa itulah jalannya. Namun itu bukanlah proyek revolusioner atau bahkan perspektif sentris; itu adalah proyek sosial demokrat sejak awal.[xxxviii]

Pelajaran dan Luas Bahaya

Pada bulan Desember 2004, François Sabado, nama pena pemimpin pusat LCR dan FI, menulis artikel yang sangat cerdik dalam sumbangannya untuk perdebatan mengenai “Membangun Partai-partai Anti Kapitalis Luas–Sebuah Langkah Yang Dibutuhkan” yang termasuk Alex Callinicos dari SWP Inggris, Murray Smith dan Alan Thornet, seorang pemimpin kelompok FI Inggris.

Sabado memberikan peringatan terhadap bahaya dan jalan buntu dari perspektif “partai luas”. Kami mencetak artikel Sabado dalam Activist di tahun 2004 dan saat diskusi pra konferensi tahun 2007 kita kembali mengacu kepadanya, menunjukan bahwa “kata-kata bijaksana diabaikan” oleh kepemimpinan DSP.

Partai baru ini tidak akan dibangun oleh sebuah dekrit, dia tulis.

Dia harus merupakan hasil dari keseluruhan proses pengalaman politik yang ditandai oleh kejadian-kejadian atau konvergensi dari kekuatan yang signifikan yang menciptakan kondisi untuk pengorganisasian ulang dari gerakan buruh dan pembangunan sebuah partai baru. Di Skotlandia, adalah kombinasi khusus dari persoalan sosial dan persoalan nasional yang memungkinkan kemunculan SSP. Di Portugis, adalah konvergensi dari beberapa kecenderungan yang berasal dari Partai Komunis, UDP (eks Maois), PSR (seksi Internasional Keempat) dan person-person individu yang melahirkan Left Bloc…

Dan upaya mengejar pembangunan sebuah kepemimpinan revolusioner melalui sebuah partai luas di dalam sebuah kontur yang belum tuntas hanya dapat dilakukan jika partai baru tersebut jauh lebih luas, jauh lebih ekstensif ketimbang organisasi revolusioner. Jika kondisi dimana kelebihan nyata dari organisasi revolusioner tidak ada, jika bentuk dari kekuatan baru kurang signifikan dibandingkan dengan organisasi revolusioner, dan kita mempercepat ritme dan modalitas pembangunan partai semacam itu, kita akan kalah dalam hal substansi – program, sejarah dan pengalaman revolusioner – tanpa mendapatkan capaian dalam perluasan politik dan organisasional. Jadi karena kondisi untuk partai luas tidak ada, akumulasi kekuatan untuk sebuah kepemimpinan revolusioner dalam makna luas dijalankan secara esensial melalui pembangunan organisasi revolusioner dan oleh inisiatif yang mendukung kondisi untuk partai baru tersebut, ketimbang dengan proklamasi sebuah kekuatan baru yang murahan. [xxxix]

Kawan-kawan seharusnya lebih tajam, dan saya yakin akan senang dapat menghindari perjudian, dan tidak terlibat dalam kekacauan NPA.

Semua pengalaman partai luas secara internasional sepertinya memastikan pelajaran-pelajaran lama:

Apakah partai luas diperkirakan berhasil dan apakah bijaksana untuk meluncurkan sebuah partai luas tergantung pada situasi politik. Tergantung pada kekuatan kiri yang bergerak, sebuah kebangkitan politik, kekuatan yang dapat memecah sayap kiri dari partai-partai reformis. Dalam masa kemunduran dan penurunan politik, taktik tersebut tidaklah bijaksana.
Taktik semacam itu tergantung pada dimilikinya kekuatan riil untuk menopangnya, kader revolusioner yang cukup dari satu atau lebih organisasi Marxis. Hanya dengan mengangkat bendera baru dalam ruang seperti itu tidak akan cukup. Dan jika taktik tersebut terus berjalan untuk jangka waktu tertentu, kau akan butuh cara untuk merekruit dan melatih kader-kader baru.
Politik dari persatuan atau partai luas sangat penting. Hal tersebut butuh program perjuangan klas, anti kapitalis – apapun yang kurang dari itu maka kau sama saja bergabung dengan sosial demokrat lama.

Banyak contoh-contoh Eropa dari “taktik partai luas” mungkin berharga untuk dilakukan – aliansi, blok, aliansi pemilu, masuk kedalam partai-partai kiri luas. Namun tidak ada jalan yagn mudah, tidak ada taktik yang dibutuhkan. Dan kita juga harus waspada terhadap bahaya taktik dari banyak pengalaman terakhir yang ditunjukkan oleh partai luas: bahaya terjebak dalam rumah permanen setengah jadi; bahaya degenerasi kedalam jalan anti-Leninis; bahaya menggantikan demi dan menyamar sebagai partai luas.

Terjebak Dalam Rumah Setengah Jadi

Marxis revolusioner butuh fleksibilitas untuk mencoba berbagai macam taktik untuk memenangkan dukungan luas, namun tidak ada kebaikan apabila ngotot dengan jalan yang salah. Kita seharusnya tidak terjebak pada sebuah “partai luas” atau inisiatif persatuan yang tidak bekerja. Lebih buruk lagi kita seharusnya tidak mencoba untuk membenarkan secara teoritis sebuah taktik yang gagal, (atau) merubahnya dari sebuah taktik menjadi strategi permanen.

Ketabahan kadang merupakan kebaikan, namun ketabahan dalam sebuah jalan yang salah adalah kebodohan.

Dalam situasi politik yang sulit dalam beberapa dekade terakhir ini, beberapa kaum Marxis revolusioner secara internasional telah menjeneralisasi terlalu jauh. Mereka mengadopsi taktik “partai luas” sebagai lebih dari sebuah taktik, sebagai sebuah prinsip untuk setiap waktu dan situasi. Kepemimpinan mayoritas DSP memojokan dirinya sendiri, membela taktik “Socialist Alliance sebagai partai yang kita bangun” apapun yang terjadi, dan pada tahun 2010 membubarkan DSP.

Masalah lain ketika taktik dinaikan menjadi prinsip permanen adalah kau menjadi buta terhadap kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan taktik lain yang mungkin muncul. Kau kehilangan kesempatan baru karena terjebak pada taktik lama. Untuk semua hinggar bingar tentang garis Socialist Alliance yang membuka kontak dan dukungan luas, sebuah perbandingan objektif akan menunjukan bahwa DSP memiliki lebih banyak kontak, lebih banyak penjualan dan langganan Green Left Weekly, lebih banyak kontak saat makan malam GLW, lebih banyak kawan-kawan yang terlibat dalam kampanye dan komite pada tahun-tahun sebelum mengenakan topeng Socialist Alliance.

Kondisi yang memungkinkan pembangunan Socialist Alliance sebagai sebuah partai sosialis luas tidak ada; proyek tersebut jelas telah gagal. Mayoritas kepemimpinan di DSP telah menginvestasikan banyak energi dan harapan dalam usaha untuk membangun Socialist Alliance. Hal tersebut terbukti terlalu sulit untuk ditinggalkan atau untuk merubah jalan ketika perubahan tersebut dibutuhkan. Jadi perubahan lebih jauh dalam penjelasan untuk Socialist Alliance berkembang.

Pembenaran “partai yang efektif” dimunculkan –bahwa partai-partai Marxist revolusioner membutuhkan rumah setengah jadi untuk mampu menarik kaum buruh:

Partai revolusioner manapun yang efektif harus merencanakan jalan merekruit baik secara langsung kedalam partainya, juga dengan orientasi yang dapat memenangkan mereka yang mencari alternatif politik dari Partai Buruh (dalam beberapa kasus Partai Hijau, bagi anggota Partai Hijau yang kecewa) kedalam perjuangan klas partai buruh, bahkan jika itu belum revolusioner. [xl]

Ada bahaya dimana banyak rumah setengah jadi kecil didirikan, gagal untuk memenuhi harapan memenangkan massa dan berserakan dimana-mana seperti batu nisan, menjadi penghalang untuk perkembangan riil menuju pembangunan partai-partai buruh revolusioner dengan basis didalam klas.

Di Perancis sisa-sisa kampanye persatuan disekeliling José Bové memainkan peran tersebut: sebuah halangan jelas, namun menyerap kaum Marxis yang merubah taktik partai luas menjadi prinsip.

Di Inggris terdapat beberapa sisa-sisa stagnan disekeliling-Socialist Labour Party nya Scargill; Socialist Alliance; dan Respect terlihat seperti yang lainnya.

Di Australia Progressive Labor Party tinggalah kerangka, namun masih mengalahkan Socialist Alliance dalam polling di Newcastle. Search Foundation adalah pemegang aset Partai Komunis tua, yang memiliki nafas terakhir sebagai Partai Kiri Luas. Socialist Alliance bekas DSP, memiliki resiko berakhir menjadi hantu bayangan seperti itu, ditopang oleh aset-aset dari mantan aktivisnya.

Meninggalkan Partai Leninis

Bahaya utama dari perspektif “partai luas” adalah kau dapat terseret menjadi meninggalkan ide partai Leninis.

Beberapa dari kaum kiri telah mengambil kesimpulan salah mengenai tempat bagi partai-partai Leninis dalam perjuangan hari ini – menganggap mereka sebagai usang, atau sebuah penghalang. Beberapa mengadopsi posisi ini di jalan keluar mereka dari gerakan, berpendapat bahwa sentralisme demokratik sebagai prinsip organisasi adalah positif berbahaya. Beberapa telah membangun teori atas penentangan mereka terhadap partai pelopor, Leninisme, sebagai hasil dari persoalan yang mereka hadapi dalam partai-partai Trotskis sektarian. (Beberapa contoh, beberapa mantan anggota SWP mengambil kesimpulan ini secara langsung dari pengalaman negatif mereka dengan degenerasi SWP AS.) [xli]

Beberapa mungkin akan berpendapat bahwa partai sosialis luas adalah batu loncatan dalam kondisi hari ini untuk membangun partai massa revolusioner dimasa depan. Namun mereka dengan yakin telah menolak ide pembangunan partai Leninis sekarang, atau bahkan sebuah kaukus revolusioner didalam partai sosialis luas.

Meninggalkan Leninisme secara permanen adalah bahaya yang pasti, seperti telah kita lihat dengan beberapa perkembangan partai luas, seperti dengan SP Belanda. Namun bahkan ketika kaum Marxist melihat bahwa pembubaran inti Marxist sebagai sebuah taktik sementara, terdapat beberapa masalah yang tidak dapat diatasi. Sebagai contoh, kader tidak dapat berkembang dan dilatih hanya didalam partai luas. Tidak ada hubungan demokratis antara kaum Marxis revolusioner, yang penting untuk menemukan perspektif, dan juga untuk melatih kader. Jadi terdapat pertanyaan berapa lama anda dapat bertahan tanpa sebuah partai Leninis?

Perspektif “partai luas” sebagai strategi telah gagal dan tidak dengan jalan apapun telah menggantikan strategi pembangunan partai Marxis revolusioner, Leninis.

Kemunduran klas buruh saat ini dan rendahnya tingkat perjuangan tidak akan terus berlanjut. Sementara kita tidak dapat memperkirakan bagaimana atau dimana kebangkitan berikutnya akan terjadi, akan ada kebangkitan yang lebih radikal. Pada waktu itu, entah dimasa depan yang dekat atau lebih lama lagi, keberadaan kerja-kerja kader-kader revolusioner sebuah partai akan sangat penting untuk menemukan taktik yang dibutuhkan untuk menghadapi kebangkitan manapun, termasuk entah itu front persatuan, pengelompokan ulang atau inisiatif persatuan lain yang dibutuhkan.

[i] Program of the RSP/DSP, hal.63-66.

[ii] Dokumen Kongres Dunia Keempat Belas FI 1995 FI, “Building the International Today”, diterbitkan di Activist, Vol.12, No.8, August 2002.

[iii] Alex Callinicos, “Regroupment, Realignment, and the Revolutionary Left”. Callinicos adalah pemimpin utama Socialist Workers Party di Inggris. (Diterbitkan dalam buletin internasional pertama dari organisasi internasional SWP, the International Socialist Tendency, tersedia di website mereka, www.istendency.org.)

[iv] Inti dari artikel ini berdasarkan atas presentasi saat konferensi Pendidikan Marxis RSP di Sydney, 2-5 Januari 2010. Presentasi ini sendiri berdasarkan atas artikel berjudul “Broad party, cadre party – questions of tactics and strategy” diterbitkan di Activist, buletin informasi internal dan diskusi dari DSP, Vol.17, No.14, November 2007.

[v] Pip Hinman, “The DSP’s party building tasks and perspectives in 2001”: “Kami ingin meyakinkan orang kebutuhan membangun partai revolusioner sekarang, dan bukan dalam waktu yang tidak jelas dimasa depan ketika prospek revolusi di negeri ini terlihat lebih terang.” Activist,Vol.11, No.2, Feb 2001, p.4.

[vi] Activist, Vol.11, No.4, Feb 2001.

[vii] Activist, Vol.11, No.5, May 2001: Laporan oleh John Percy berjudul “The Asia Pacific International Solidarity Conference and Our International Work”; Peter Boyle, “M1, Socialist Alliance and our Party Building Perspectives”.

[viii] “Some wild thoughts about perspectives”, surat dari Peter Boyle untuk Kepemimpinan DSP, September 2002.

[ix] Footnote on the “French Turn”, in Tony Cliff, Trotsky: The darker the night the brighter the star, 1927-1940, http://www.marxists.org/archive/cliff/works/ 1993/trotsky4/10-frtrot.html#p3.

[x] John Percy, A history of the Democratic Socialist Party and Resistance, Vol.1, Resistance Books, Sydney, 2005, hal.36.

[xi] Joseph Hansen, The Leninist Strategy of Party Building: The Debate on Guerrilla Warfare in Latin America, Pathfinder Press, New York, 1979.

[xii] Lihat laporan degenerasi SWP AS oleh Doug Lorimer untuk pertemuan Komite Nasional DSP pada tanggal 3 Januari 1984, diterbitkan sebagai pamflet berjudul The Making of a Sect,Pathfinder Press (Australia), Sydney, 1984.

[xiii] John Percy, Socialism: the way forward, Resistance Books, Sydney, 1997, hal.26;Friedrich Engels to Eduard Bernstein, 28 November 1882, in Eduard Bernstein, Die Briefe von Friedrich Engels an Eduard Bernstein, Berlin, 1925, hal.102-3.

[xiv] Friedrich Engels, Surat untuk August Bebel, 20 Juni 1873, http://www.marxists.org/archive/marx/works/1873/letters/73_06_20.htm.

[xv] Karl Marx dan Friedrich Engels, surat edaran untuk August Bebel, Wilhelm Liebknecht, Wilhelm Bracke and others, September 1879; sebagai tanggapan untuk artikel yang ditulis oleh Karl Höchberg, Eduard Bernstein and Carl August Schramm pada Agustus 1879 MECW, Vol.24, hal.266,http://www.marxists.org/archive/marx/works/1879/09/ 18.htm.

[xvi] Friedrich Engels, surat untuk August Bebel, 28 Oktober 1882,http://www.marxists.org/archive/marx/works/1882/letters/82_10_28.htm.

[xvii] Lenin, Collected Works, Progress Publishers, Moscow, 1972, Vol.20, hal.232; “Unity”, Put Pravdy No.59, 12 April 1914, http://www.marxists.org/archive/ lenin/works/1914/apr/12.htm.

[xviii] James P. Cannon to Vincent R. Dunne, “Engels on the American Question”, in Building the Revolutionary Party, Resistance Books, Sydney, 1997,http://www.marxists.org/archive/cannon/works/1955/canonengonam.htm.

[xix] Dokumen Kongres Dunia Keempat Belas FI 1995, “Building the International Today”, diterbitkan di Activist, Vol.12, No.8, August 2002.

[xx] Laporan oleh François Vercammen, pada saat itu anggota International Executive Committee dari Internasional Keempat dan duduk didalam Biro Eksekutifnya, International Viewpoint,No.349.

[xxi] “Role and tasks of the Fourth International”, Kongres Dunia Kelima Belas Internasional Keempat yang diselenggarakan di Belgia pada bulan Februari 2003.

[xxii] Dianalisa dalam artikel saya berjudul “The Ukraine scam, internationals and internationalism”, Links25, January-June 2004, p.81.

[xxiii] Kongres Keenam Belas Internasional Keempat, “Role and Tasks of the Fourth International”, 17 Maret 2010, http://internationalviewpoint.org/spip.php? article1836.

[xxiv] RSB Germany, “Towards a broad International at any price? Why we reject the ‘Role and Tasks of the FI’ draft resolution”, 14 December 2009,http://www.internationalviewpoint.org/spip.php?article1772.

[xxv] Phil Hearse, “Militant: What went wrong?”, Links 15, May-August 2000, hal.59-60,http://links.org.au/node/149.

[xxvi] Alan McCombes, “The day Scotland’s rainbow parliament turned grey”, Activist, Vol.17, No.5, July 2007, hal.28, http://www.internationalviewpoint.org/spip.php? article1265.

[xxvii] Phil Hearse and Liam Mac Uaid, “How the SWP’s bureaucratic factionalism is wrecking Respect”, Activist, Vol.17, No.12, November 2007, hal.42,http://www.marxsite.com/SWPsplits%20repect.html.

[xxviii] “The Respect fiasco in Britain”, http://www.sa.org.au/index.php?option=com_k2&view=item&id=3932:the-respect-fiasco-in-britain&Itemid=394.

[xxix] Andrew Johnson, “The fight for a new workers’ party and unity on the left – Chapter 1, 2, 3”, 3 May 2005, http://www.socialistdemocracy.org/ OnlinePublications. htm #New%20workers%20party.

[xxx] David Packer, “Revolutionary organisation and its relationship to building a broad left party”, http://www.internationalwww.internationalviewpoint.org/spip.php? article1416.

[xxxi] Untuk permulaan lihat Jason Stanley, “The NPA in Crisis”, dan komentar-komentar berikutnya di website US Solidarity, http://www.solidarity-us.org/site/node/3490.

[xxxii] Penelope Duggan, “Olivier Besancenot holds final campaign rally”,http://www.internationalviewpoint.org/spip.php?article1250.

[xxxiii] “The radical left in Europe”, Activist, Vol.17, No.6, July 2007.

[xxxiv] Michael Karadjis, “Greece: SYRIZA, the Communist Party and the desperate need for a united front”, http://links.org.au/node/2863.

[xxxv] http://www.sa.org.au/index.php?option=com_k2&;view=item&id=7547:a-new-kind-of-left-unity&Itemid=546.

[xxxvi] Sebuah artikel menyeluruh mengenai isu dan latar belakang perdebatan oleh sekretaris jendral CPI (ML) Dipankar Bhattacharya muncul di dalam Liberation edisi September 2008, http://www.cpiml.org/liberation/year_2008/sept/liquidationism.html.

[xxxvii] “The goal of unity is to build credible broad left parties or coalitions which win the respect of grassroots people”, menurut pemimpin RAM/SW Vaughan Gunson,http://links.org.au/node/1099.

[xxxviii] Max Lane, “Dutch social democracy and the recent elections”, Direct Action 40, November-December 2012.

[xxxix] François Sabado, “Political situation, anti-capitalist party and revolutionary party in Europe”, Activist, Vol.14, No.5, December 2004, http://www.internationalview point.org/ spip.php?article9.

[xl] Sue Bolton, “The DSP, Socialist Alliance and rebuilding the DSP cadre”, Activist, Vol.15, No.8, October 2005.

[xli] John Percy, “Looking Backward, Looking Forward”, Links 23, 2003, hal.26-27, http://links.org.au/node/64.

Diterjemahkan oleh Dipo Negoro untuk Partai Pembebasan Rakyat

Share

0 thoughts on “Sebuah Tanggapan Untuk Strategi “Partai Luas” (Bag: 3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *