Tugas Pergerakan Buruh Bekasi

Memperkuat Persatuan Antar Serikat, Antar Pabrik dalam Satu Komite Perjuangan Bersama.

Sejarah telah menunjukan, bahwa setahap demi setahap, pergerakan buruh semakin meningkatkan kapasitas perlawanannya. Bulan-bulan terkahir di tahun 2011, ribuan buruh PT Freeport melakukan pemogokan selama berbulan-bulan; pemogokan puluhan ribu buruh di Batam menjelang penetapan upah 2012; pemogokan puluhan ribu buruh di KBN Cakung, Jakarta Utara, menjelang penetapan upah 2012; aksi-aksi ribuan buruh di berbagai kawasan Industri (Tangerang, Cimahi, Purwakarta, Sidoarjo-Mojokerto-Pasuruan) menjelang penetapan upah 2012; hingga pemogokan yang luar biasa dari ratusan ribu buruh di Bekasi hingga menutup berbagai jalan tol pada 27 Januari 2012, untuk menuntut upah yang lebih baik.

Tak berhenti di perlawanan terhadap penetapan UMP/UMK, buruh Bekasi terus meninggikan gerak perjuangannya, dengan terlibat dalam aksi-aksi menolak rencana kenaikan BBM bersama dengan mahasiswa, yang berujung pada pengepungan Gedung DPR pada saat Sidang Paripurna. Akibat aksi yang bertubi-tubi di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh di beberapa kota (termasuk Bekasi), pemerintah dan DPR terpaksa membatalkan rencana kenaikan BBM, pada tanggal 30 Maret 2012.

Semakin tebal keyakinan buruh Bekasi bahwa buruh, dengan persatuan dan solidaritasnya, dengan kekuatan dirinya sendiri, sanggup membuat perubahan.

Segera setelah MAY DAY 2012 sekali lagi buruh Bekasi menunjukan partisipasinya yang besar melanjutkan gerakan merubah nasib. Satu demi satu pabrik-pabrik yang ada di Bekasi “digeruduk” untuk membebaskan kaum buruh yang dipekerjakan dengan sistem kerja oursourcing. Awalnya memang baru satu serikat, baru satu dua pabrik yang terlibat, namun tak butuh waktu lama bagi buruh Bekasi untuk menunjukkan solidaritas tanpa batas. Setiap pabrik yang menggelar ‘hajatan’ langsung dikepung oleh kawan-kawan buruh dari pabrik lainnya—tanpa mempersoalan apakah yang mengelar ‘hajatan’ itu dari serikat yang sama atau tidak, dari perusahaan yang sama atau tidak… Ya, kesadaran solidaritas tanpa batas inilah yang mendorong kawan-kawan buruh Bekasi untuk berani mempertanyakan, mengkritik, bahkan mengecam pimpinan-pimpinan serikatnya yang  menghambat kaum buruh bersatu sebagai satu kesatuan massa berlawan.

Lalu, sekarang tiba saatnya kaum Buruh Bekasi mengelorakan rencana pemogokan nasional. Sebuah rencana yang luar biasa, yang pertama kali diserukan oleh MPBI (Aliansi dari KSPSI, KSPI, KSBSI dan beberapa Federasi), yang juga dengan cepat disambut oleh SEKBER BURUH (Aliansi dari berbagai Federasi dengan dukungan berbagai organisasi mahasiswa, perempuan, dan organisasi pergerakan politik rakyat). Sejuta buruh dari 14 kota/kab direncanakan akan serentak melakukan pemogokan, dan BEKASI adalah jantungnya.

Sebuah Pemogokan Nasional untuk menuntut Penghapusan Sistem Kerja Outsourcing dan menuntut Upah Layak bagi seluruh buruh Indonesia. Pemogokan yang akhirnya harus dilakukan, karena sudah puluhan tahun terbukti tak ada kehendak dari pemerintah dan pengusaha untuk mensejahterakan buruh. Sebuah pemogokan yang akhirnya harus dilakukan, karena buruh semakin sadar, bahwa nasib memang harus diperjuangkan, masa depan yang lebih baik harus direbut dari tangan penindas.

Sebagai kota Industri terbesar di Indonesia dengan 3000-4000 pabrik, dengan total buruh mencapai 1,1 juta orang, dan ditengah pergerakan buruh Bekasi yang tiada henti selama 4 bulan terkahir ini, maka kesiapan Buruh Bekasi dalam pemogokan nasional, akan meneguhkan kawan-kawan buruh di kota lainnya yang mungkin masih takut, dan masih ragu.

Namun yang sedang mempersiapkan diri, bukan hanya buruh, tetapi musuh-musuh buruhpun sedang mempersiapkan diri. Pengusaha dan pemerintah pun melakukan konsolidasi, dan mulai melakukan berbagai upaya untuk memecah belah kaum buruh, bahkan dengan menggunakan pimpinan-pimpinan serikat buruh yang bisa dijadikan bonekanya. Bahkan sangat mungkin situasi “kebebasan” di Bekasi yang memungkinkan buruh Bekasi menggelar aksi mogok dan solidaritas setiap harinya, akan segera dihambat, direpresi. Sudah begitu banyak Undang-Undang anti kebebasan, anti demokrasi yang dikeluarkan oleh negara, tinggal menunggu waktu digunakan untuk menekan perlawanan buruh Bekasi—dibanyak tempat, perlawanan rakyat sudah direpresi sedemikian rupa, bahkan ditembaki aparat hingga mati.

Oleh karena itu, tak banyak pilihan bagi buruh Bekasi untuk MEMPERKUAT PERSATUAN DAN SOLIDARITAS, yang secara kongkrit adalah Membentuk Sebuah Wadah Perjuangan Bersama, yang tidak hanya melibatkan pimpinan-pimpinan puncak Federasi maupun Konfederasi, melainkan persatuan yang melibatkan pimpinan-pimpinan pabrik.

Wadah bersama inilah yang akan meminimalkan potensi adu domba antar buruh, potensi pecah belah antar buruh. Wadah inilah yang menghimpun semua energi pergerakan dan perlawanan Buruh Bekasi yang masih belum sepenuhnya tersatukan. Wadah inilah yang mengembangkan demokrasi, melatih menghargai perbedaan antar buruh tanpa harus terpecah belah. Wadah inilah yang akan menguatkan buruh Bekasi ketika ada ancaman, intimidasi atau serangan balik dari pengusaha. Wadah inilah yang menjadi Alat Pemogokan Kaum Buruh Bekasi.

Dalam rangka itu, SEKBER BURUH BEKASI mengundang seluas-luasnya kaum buruh di bekasi, dalam Acara RAPAT AKBAR BURUH BEKASI, sebagai tahap untuk semakin menguatkan kehendak membangun Wadah Perjuangan Bersama, sekaligus sebagai bentuk kesiapan buruh Bekasi menjelang Pemogokan Nasional.

RAPAT AKBAR BURUH BEKASI

Hari : Senin, 17 September 2012. Pukul: 15.00 Wib,

di Perempatan PT Nissin Mas,

Kawasan Jababeka 1.

 

Untuk saling mempererat solidaritas dan persatuan,

silahkan menghubungi kawan-kawan berikut ini:

Ganjar/Gerinanda: 0857 1063 1791,

Santoso: 0856 9502 6593,

Mika: 0856 9733 4735

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *