20 Alasan untuk Mendukung Kuba

Image

26 Juli diperingati di Kuba sebagai Hari Pemberontakan Nasional sebagai penghormatan atas penyerangan kepada garnisiun tentara Moncada di Santiago de Cuba pada 26 Juli 1953. Penyerangan yang dipimpin oleh Fidel Castro merupakan awal perjuangan bersenjata revolusioner menentang regim Batista.

Untuk membantu memperingati 60 tahun Revolusi Kuba, saya telah mengumpulkan 20 alasan mengapa semua orang progresif dan sadar patut mendukung dan mempertahankan Kuba.

1. Kuba merupakan salah satu negara dengan tingkat melek huruf tertinggi di dunia

Tingkat melek huruf di Kuba sebesar 99,8% menjadi yang paling tertinggi di dunia- lebih tinggi baik dari Inggris maupun Amerika Serikat. Revolusi Kuba sangat menekankan melek huruf karena mempertimbangkan melek huruf sebagai komponen penting dalam pemberdayaan rakyat. Hanya dua tahun setelah merebut kekuasaan pada 1959, Pemerintah Kuba memulai salah satu kampanye melek huruf yang paling ambisius dan luas sepanjang sejarah, mengirimkan puluhan ribu mahasiswa ke pedesaan untuk membentuk brigade melek huruf. Dalam setahun, tingkat melek huruf meningkat dari 70% menjadi 96%. Sebagai tambahan, selama 50 tahun terakhir, ribuan guru melek huruf dari Kuba telah bekerja secara sukarela di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Haiti dan komunitas masyarakat adat di pedalaman Australia.      

2. Pelayanan kesehatan gratis, universal dan berkualitas tinggi

Kuba merupakan pulau kecil dan miskin yang tidak mengeksploitasi negara-negara lain dan menderita akibat blokade ekonomi yang mencekik leher, tapi Kuba patut bangga “memiliki indikator kesehatan yang lebih baik dari negara tetangganya yang lebih kaya secara eksponensial yang berjarak 90 mil melintasi Selat Florida.” Angka harapan hidup mengesankan sebesar 79. Angka kematian bayi adalah 4,83 kematian per 1.000 kelahiran bayi (yang lebih baik bila dibandingkan dengan angka kematian bayi di Amerika Serika sebesar 6,0 dan tak terbandingkan lebih baik dari rata-rata negara-negara Amerika Latin dan Karibia yang memiliki angka kematian bayi sebesar 27 kematian per 1.000 kelahiran hidup). Kuba memiliki tingkat prevalensi HIV terendah di Benua Amerika. Tersedia 1 dokter untuk setiap 220 orang di Kuba – “salah satu ratio tertinggi di dunia, dibandingkan dengan satu dokter untuk setiap 370 orang di Inggris.” Pelayanan kesehatan berbasiskan komunitas, berorientasi pencegahan, menyeluruh (holistik) dan gratis.

 Seperti dikatakan oleh Kofi Annan: “Kuba mendemonstrasikan bagaimana sebuah bangsa dapat melakukan sedemikian banyak dengan sumberdaya yang mereka miliki jika mereka fokus pada prioritas yang benar – kesehatan, pendidikan dan melek huruf.”

3. Pendidikan gratis, universal dan berkualitas tinggi

Bila anda hendak memahami watak sejati suatu masyarakat, tempat memulai yang baik adalah dengan mempelajari sistem pendidikannya. Di Kuba, pendidikan berkualitas tinggi pada setiap jenjang dipandang sebagai hak asasi manusia dan telah menjadi prioritas utama pemerintah dari tahun 1959 sampai dengan saat ini. Hasilnya adalah negara yang awalnya miskin dan terbelakang dengan tingkat buta huruf dan kekurangan pengetahuan dan informasi yang meluas telah berubah menjadi salah satu bangsa yang paling terdidik di dunia. (Anda mungkin berpikir bahwa ‘kediktatoran’ yang terobsesi dengan pelestarian cengkramannya terhadap kekuasaan – seperti digambarkan dunia imperialis terhadap pemerintah Kuba –  akan khawatir tentang konsekuensi menciptakan generasi-generasi pemikir kritis dan terampil!).

Artikel oleh Nina Lakhani dalam the Independent memberikan tinjauan yang bermanfaat:

“Pendidikan di setiap jenjang gratis, dan memiliki standar yang tinggi… Kurikulum sekolah dasar mencakup tari dan berkebun, pelajaran tentang kesehatan dan kebersihan, dan tentunya, sejarah revolusioner. Anak-anak diharapkan untuk membantu satu sama lain sehingga tidak ada seorang pun di kelas yang tertinggal jauh di belakang. Para orang tua harus bekerja sama dengan para guru sebagai bagian dari pendidikan dan pembangunan sosial setiap anak… Jumlah murid dalam setiap kelas di sekolah dasar sangat ketat, yaitu maksimum 25 anak, yang kebanyakan lebih sedikit jumlahnya, yaitu sekitar 20 anak. Sekolah menengah berjuang agar hanya memiliki 15 murid di setiap kelas – kurang dari setengah standar di Inggris.”

 “Makanan dan seragam sekolah gratis… ‘Guru yang bebas bergerak (mobile teachers)’ dikerahkan ke rumah-rumah jika anak-anak tidak dapat datang ke sekolah karena sakit atau cacat… Pendidikan orang dewasa di semua tingkatan, dari jenjang pendidikan berjenis Universitas Terbuka sampai kelas bahasa Inggris dan Perancis, adalah gratis dan populer.”

Kualitas pendidikan di Kuba diakui berada di tingkat internasional teratas; sebagai contoh, Kuba berada di ranking 16 dalam Pendidikan untuk Semua Indeks Pembangunan UNESCO, lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia (dan lebih tinggi dari Amerika Serikat, yang berada di nomor 25).

4. Warisan tentang rasisme sedang disapu bersih

Pada dasarnya, masyarakat Kuba sebelum revolusi Kuba adalah masyarakat apartheid. Terjadi segregasi dan diskriminasi yang meluas. Keturunan Kuba Afrika dibatasi sehingga mendapatkan pekerjaan yang terburuk, rumah yang paling buruk dan pendidikan terburuk. Mereka mengalami penderitaan akibat perbedaan akses ke taman, rumah makan dan pantai.

Revolusi secara cepat mulai menyerang rasisme sampai ke akar-akarnya, bersumpah untuk “meluruskan sejarah apa yang telah diputarbalikkan ”. Pada Maret 1959, beberapa bulan setelah perebutan kekuasan, Fidel mendiskusikan persoalan kompleks tentang rasisme di beberapa pidato pada saat rapat umum massa. 

 “Demi keadilan bagi semua, Saya harus katakan bahwa tidak hanya para bangsawan yang mempraktikkan diskriminasi. Ada orang-orang yang sangat rendah hati yang juga diskriminatif. Ada buruh yang memiliki prasangka yang sama seperti para orang kaya, dan inilah yang paling absurd dan menyedihkan… dan patut memaksa orang-orang untuk merenungkan persoalannya. Mengapa kita tidak mengatasi persoalan ini secara radikal dan dengan kasih, bukan dalam semangat perpecahan dan benci? Mengapa kita tidak mendidik dan menghancurkan prasangka berabad-abad, prasangka yang diturunkan ke kita dari lembaga menjijikan seperti perbudakan?

Komitmen untuk mengalahkan rasisme telah membawa kemajuan yang luar biasa dalam kesetaraan dan integrasi ras. Isaac Saney menulis: “Dapat dikatakan bahwa Kuba telah melakukan lebih banyak dibandingkan negara-negara lain untuk membongkar rasisme terlembagakan dan menghasilkan keharmonisan rasial.”

Tentu saja, prasangka dan kesenjangan yang mendarah daging tidak dapat dihapuskan dalam semalam, dan persoalan-persoalan tetap ada, khususnya sebagai hasil dari ‘periode khusus’. Pada periode khusus ini, Kuba harus membuka diri terhadap pariwisata dan beberapa investasi luar negeri terbatas. Rasisme berkembang pada kesenjangan atau ketidaksetaraan. Tetapi, Kuba tetap menjadi cahaya bersinar untuk komitmennya atas kesetaraan ras. 

 “Revolusi adalah suatu proses, jadi Saya tidak terlalu terkejut menemukan seksisme belum hilang secara total di Kuba, begitu pula dengan rasisme, meskipun mereka belum hilang secara total, revolusi berkomitmen total untuk berjuang melawan rasisme dan seksisme dalam segala bentuknya. Hal inilah dan meneruskannya menjadi sangat penting bagi saya. Akan menjadi fantasi murni untuk berpikir bahwa semua penyakit, seperti rasisme, prasangka atau diskriminasi berdasarkan kelas sosial (classism), atau seksisme, dapat diatasi dalam 30 tahun. Tetapi, apa yang realistis adalah bahwa jauh lebih mudah dan jauh lebih mungkin untuk berjuang melawan penyakit-penyakit tersebut di negara yang berdedikasi untuk keadilan sosial dan menghapuskan ketidakadilan.

Isaac Saney mengutip anekdot yang sangat menggugah hati dan membuka pikiran yang diceritakan kembali oleh seorang pria tua kulit hitam di Kuba:

Saya dalam perjalanan dengan bis yang sangat penuh. Di pemberhentian bus, banyak orang yang turun, si pria kulit hitam mendapatkan tempat duduk. Seorang perempuan paruh baya berkata dengan suara amat keras dan menjengkelkan: ‘Dan seorang kulit hitam yang mendapatkan tempat duduk.’ Respon dari orang-orang dalam bis sangat luar biasa. Orang-orang mulai mengkritik si perempuan, mengatakan padanya bahwa revolusi berjuang untuk menghilangkan ide-ide bodoh serupa itu; bahwa pria kulit hitam seharusnya dilihat memiliki hak yang sama seperti dirinya – termasuk tempat duduk di bis yang penuh. Diskusi dan kritikan menjadi semakin keras dan bersemangat. Supir bis diminta untuk menghentikan bis karena orang-orang yang terlibat dalam kritikan tersebut memutuskan bahwa perempuan paruh baya yang mengekspresikan sikap rasis harus turun dari bis. Sepanjang sisa perjalanan saya itu, orang-orang meminta maaf kepada kawan berkulit hitam mereka dan berbicara tentang dari mana asal mula sikap rasis serupa itu dan apa yang harus dilakukan untuk menghilangkannya.”

Siapa yang dapat membayangkan pemandangan serupa itu akan terjadi di bis di London, Paris atau New York?

5. Hak-hak perempuan dipromosikan

Kuba memiliki catatan yang sangat baik dalam hal pembangunan kesetaraan gender. Komitmennya atas masyarakat non-seksis dicerminkan dalam kenyataan bahwa 43% anggota parlemennya adalah perempuan (urutan keempat di dunia setelah Rwanda, Swedia dan Afrika Selatan). 64% tempat-tempat di universitas diduduki oleh para perempuan. “Para perempuan Kuba menempati 66% dari seluruh teknisi dan profesional di tingkat menengah dan tingkat yang lebih tinggi di Kuba.” Para perempuan diberikan cuti melahirkan selama 18 minggu dengan gaji penuh, dan cuti yang diperpanjang dengan 60% gaji sampai dengan anak berusia satu tahun. 

Laporan terbaru dari Pusat Demokrasi di Benua Amerika (Center for Democracy in the Americas) yang berbasis di Amerika Serikat (bukan berarti sumber yang tidak kritis) mencatat: “Dengan beberapa ukuran, Kuba telah mencapai standar kesetaraan gender yang tinggi, meskipun adanya reputasi negara akan kejantanan (machismo), suatu varian seksisme Amerika Latin. Save the Children menempatkan Kuba di urutan nomor satu di antara negara-negara berkembang untuk kesejahteraan ibu dan anak, unjuk laporan tersebut. Forum Ekonomi Dunia (the World Economic Forum) menempatkan Kuba di urutan 20 dari 153 negara dalam kesehatan, melek huruf, status ekonomi dan partisipasi politik perempuan – di depan semua negara di Amerika Latin kecuali Trinidad dan Tobago.”

6. Semangat komunitas masih hidup

Kapitalisme modern memecah belah komunitas. Konsumerisme dan individualisme menciptakan isolasi dan depresi. Kemiskinan menciptakan stres dan ketegangan dalam keluarga. Ketidakadilan menyebabkan kejahatan yang kemudian menyebabkan budaya ketakutan – sesuatu yang benar-benar berbahaya bagi proyek pengembangan rasa komunitas dan kebersamaan. Siapapun yang telah mengalami kehidupan kota Barat yang modern akan memahami hal ini dengan sangat baik.

Kuba memberikan contoh yang sangat berbeda. Negara yang sangat aman, dengan sangat sedikit kejahatan dengan kekerasan. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi dalam administrasi lokal, stabilitas sosial, kesejahteraan sosial, penggangguran yang rendah dan media yang mempromosikan persatuan daripada perpecahan, rasa komunitas Kuba adalah sesuatu yang diketahui para pengunjung dengan cepat.

Assata Shakur mengatakan hal ini, dan membandingkannya dengan Amerika Serikat:

Pengalaman saya di Amerika Serikat adalah tinggal dalam masyarakat yang banyak berperang dengan dirinya sendiri, yang sangat terasing. Orang-orang tidak merasa menjadi bagian dari komunitas, tetapi seperti unit terisolasi yang takut terhadap interaksi, kontak, yang kesepian. Orang-orang tidak membangun rasa komunitas seperti yang saya temukan begitu kaya di Kuba ini. Salah satu hal yang saya dapat petik dari pengalaman ini adalah betapa indahnya hidup dengan memiliki rasa komunitas. Hidup dimana anda dapat mampir di jalan dan sejuta orang akan datang dan membantu anda. Hal seperti itu bagi saya adalah kekayaan yang tidak dapat anda temukan, tidak dapat anda beli, sesuatu yang anda harus bangun. Anda harus membangunnya di dalam diri anda sendiri agar mampu memiliki sikap seperti itu tentang tetangga anda, tentang  bagaimana anda hendak hidup di planet ini.”

7. Tidak akan ada penyerahan terhadap kapitalisme

Pimpinan Kuba memiliki sejumlah peluang untuk menjual rakyatnya dan meninggalkan prinsip-prinsip sosialisme. Jika Fidel bersedia mengubah dirinya menjadi sosial demokrat yang lembut, meninggalkan internasionalisme militan, meninggalkan komitmen pemerintah atas kesetaraan dan keadilan sosial, dan menerima penaklukan ekonomi Kuba kepada IMF dan Bank Dunia, ia akan digambarkan di seluruh dunia Barat sebagai seorang yang brilian dan benar. Sebaliknya, ia telah menghabiskan setegah abad untuk digambarkan sebagai diktator yang kejam dan korup. 

Banyak yang berharap Kuba akan menyerah atas prinsip-prinsipnya ketika pendukung utamanya – Uni Soviet dan demokrasi rakyat Eropa Timur- melakukannya. Itulah era ketika sosialisme terlihat gagal; “akhir sejarah”. Namun, Kuba tidak pernah mempertimbangkan pilihan serupa itu. Mereka dapat melihat jenis konsekuensi bencana yang akan dibawa oleh restorasi kapitalis: pemiskinan besar-besaran dan demobilisasi massa; hancurnya tatanan moral dasar masyarakat; ledakan kejahatan, obat-obatan, perpecahan ras, keterasingan, pelacuran; bersama dengan, tentu saja, akumulasi kekayaan yang salah secara moral di tangan sedikit orang. Dalam serangan samar-samar terhadap kebijakan Gorbachev yang berkompromi tiada habisnya dengan pihak Barat dan kesiapannya untuk membuang kesamaan apapun dari kepemimpinan dan kewaspadaan revolusioner, Fidel mengatakan pada 1989:

 “Tidak mungkin menjalankan revolusi atau melakukan perbaikan tanpa partai yang kuat, disiplin dan terhormat.” Tidak mungkin menjalankan proses serupa itu dengan menjelek-jelekkan sosialisme, menghancurkan nilai-nilainya, mendiskreditkan partai, mendemoralisasi pelopornya, meninggalkan peran kepemimpinannya, menghilangkan disiplin sosial, dan menaburkan kekacauan dan anarki di mana-mana. Hal ini akan mendorong kontra-revolusi – tetapi bukan perubahan revolusioner.”

Konstitusi 2002 yang disetujui oleh 98% pemilih, menyatakan:

 “Sosialisme, dan juga sistem politik dan sosial revolusioner yang dibangun oleh Konstitusi ini, telah ditempa selama bertahun-tahun perlawanan heroik melawan agresi setiap jenis dan perang ekonomi yang dilakukan pemerintah negara imperialis terkuat yang pernah ada; telah didemonstrasikan kemampuannya untuk mentransformasi bangsa dan menciptakan masyarakat yang seluruhnya baru dan adil, dan tidak dapat ditarik kembali: Kuba tidak akan pernah kembali ke kaptialisme.” 

Lebih dari sejuta orang – hampir sepersepuluh seluruh populasi negara – muncul memperingati Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei. Meskipun beberapa reformasi pasar terbatas yang telah dilaksanakan dalam rangka revitalisasi ekonomi, Kuba masih sangat diorganisasikan sepajang garis sosialis. Kelas buruh memiliki cengkraman kuat dalam kekuasaan politik. Dalam era seperti kita, komitmen berkelanjutan atas sosialisme dari Kuba adalah sesuatu yang sangat patut dirayakan.

8. Kuba menjalankan demokrasi sosialis

Kuba merupakan suatu negara yang jauh lebih demokratik dibandingkan Inggris maupun Amerika Serikat. Proses pengambilan keputusan jauh lebih terbuka bagi keterlibatan massa akar rumput dan tentunya tidak berkaitan dengan seberapa besar kekayaan yang dimiliki. Hal ini cukup mudah untuk dilihat bahwa seseorang tidak dapat berharap untuk menjadi sukses di bidang politik dalam negara kapitalis tanpa memiliki kekayaan atau uang yang cukup sebagai penopang; sukses secara politik, oleh karena itu, didasarkan pada dukungan kekayaan secara finansial, yang mengharapkan pengembalian dari investasinya. Keterwakilan politik di Kuba sama sekali tidak demikian. Keterwakilan adalah dipilih oleh rakyat dan diharapkan untuk melayani rakyat pula.

Meskipun memiliki keyakinan bersama, pemilihan umum tetap terjadi di Kuba. Pemilihan umum terjadi setiap lima tahun dengan keterlibatan lebih dari 95% dalam setiap pemilihan umum sejak tahun 1976. Setiap orang dapat dinominasikan sebagai kandidat yang akan dipilih. Tidak dengan uang maupun melalui partai politik atau orator memiliki  peluang dalam proses nominasi. Bahkan, individu perorangan dapat langsung mencalonkan mereka yang dianggap pantas menjadi kandidat. Tidak merupakan sebuah syarat bahwa seorang yang menjadi anggota partai komunis Kuba akan dan harus dipilih dalam setiap posisi. Partai tidak mengajukan dukungan maupun memilih kandidat. Hasilnya, parlemen Kuba memiliki perwakilan yang berasal dari seluruh masyarakat, termasuk bagian yang besar bagi keterwakilan perempuan. 

Melampaui demokrasi perwakilan, Kuba memiliki proses demokrasi langsung yang sangat berarti. Komite untuk Pertahanan Revolusi (CDRs) dibentuk dalam rangka mengorganisir penduduk untuk mempertahankan revolusi. Keanggotaan dari CDRs bersifat sukarela dan terbuka bagi semua penduduk yang telah berusia 14 tahun keatas. Secara nasional, 88% rakyat Kuba terlibat dalam CDRs. Mereka bertemu minimal sekali setiap tiga bulan untuk merencanakan program dalam masyarakat; termasuk organisasi kampanye kesehatan publik untuk mempromosikan kesehatan layak dan pencegahan penyakit; pemeliharaan area dalam hal limbah dan daur ulang; menjalankan kerja secara sukarela dalam memberikan dukungan yang memadai kepada anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan (sebagai contoh dalam kasus perselisihan rumah tangga/domestik). CDRs mendiskusikan isu nasional dan legislasi dan persoalan yang krusial/genting, memberikan pengajuan kepada dewan nasional dan organ demokrasi lainnya.

Dengan melihat pada sistem demokrasi Kuba, anda akan mulai memahami kedangkalan parlementarisme ala barat, dimana demokrasi dimaknai tidak lebih dari “kaum tertindas diijinkan sekali dalam beberapa tahun untuk memutuskan siapa perwakilan dari kelas penindas yang harus mewakili dan menindas mereka dalam parlemen ”

9. Kuba adalah anggota kunci dari keluarga progresif nasional

Kuba terus menjalankan kebijakan-kebijakan kerjasama selatan-selatan dan persatuan anti imperialis. Kebijakan luar negeri Kuba ini tidak pernah terpengaruh oleh propaganda dan manipulasi tanpa henti dari pers korporasi. Dalam rangka menjalankan kebijakan ini, Kuba menjalin hubungan baik dengan Venezuela, China, DPR Korea, Vietnam, Nicaragua, Bolivia, Brazil, Afrika Selatan, Angola, Zimbabwe, Syiria, Belarus, Iran, Rusia, Ekuador, Laos, Algeria dan negara lainnya yang tidak terlalu terkenal. Kuba adalah anggota pendiri ALBA dan belakangan ini sangat aktif dalam pembentukan CELAC. Kuba secara konsisten memanfaatkan perannya di PBB untuk mendukung negara yang progresif dan menentang imperialisme. Sebagai contoh memberikan suara dalam menentang resolusi-resolusi yang mengutuk/menyalahkan syria dan menentang secara tegas terhadap perang di Libya.

10. Kuba ada teman bagi Afrika

Afrika adalah benua yang paling  menderita, alih-alih mendapatkan manfaat, dari  kebangkitan kapitalisme. Kontribusi yang sangat besar dari benua ini dalam sejarah dunia telah dilupakan, dan sebagian besar dari benua ini mengalami keterbelakangan pembangunan yang sangat kronis akibat dari setengah millenium masa perbudakan, kolonialisme dan imperialisme di tangan gemilang Eropa Barat. 

Kuba, mengakui akar Afrika yang terdapat dalam dirinya (“darah Afrika mengalir dalam urat kita” sebagaimana yang sering dipaparkan oleh Fidel), dari masa awal revolusi mendukung dan membangun jaringan dekat dengan Afrika. Peran Kuba dalam membela Angola dan membebaskan Namibia dan Afrika Selatan merupakan salah satu contoh yang menginspirasi solidaritas internasional yang revolusioner. Nelson mandela menekankan hal ini dengan baik:

Internasionalis Kuba telah memberikan kontribusi terhadap  kemerdekaan, kebebasan dan keadilan bagi Afrika dengan prinsip dan karakter tanpa pamrihnya yang tiada bandingan. Kita di Afrika selalu menjadi korban dari negara yang ingin menguasai teritori atau melanggar kedaulatan kami. Ini merupakan hal yang luar biasa dalam sejarah Afrika seseorang dari luar Afrika bangkit membela salah satu diantara kami.”

Kuba telah menunjukkan sikap saling mendukung dengan banyak negara di Afrika. Kuba memberikan dukungan melalui tawaran ribuan tempat bagi negara-negara Afrika untuk bersekolah di universitas-universitasnya dengan subsidi penuh (sebagai contoh, terdapat 1.200 rakyat Afrika Selatan mempelajari ilmu kedokteran di Kuba saat ini). Kuba sangat aktif melawan bencana AIDS secara internasional. Sebagai contoh memberikan bantuan kepada Zambia untuk mulai membangun pabrik dalam rangka produksi antiretrovirals.

11. Kuba telah mencapai pembangunan yang berkelanjutan

The World Wildlife Fund menyebut Kuba “satu-satunya negara di dunia yang telah mencapai pembangunan berkelanjutan” diukur berdasarkan kombinasi indeks perkembangan manusia dan kelanjutan lingkungan. Kuba adalah pemimpin dunia dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan. “petani organik di Havana menyediakan 100% kebutuhan konsumsi buah-buahan dan sayuran untuk kota ”—berbeda dengan london dimana kita bergantung pada eksploitasi yang menjijikan serta sistem cash crop (penjualan panen) yang merusak lingkungan.

Rakyat Kuba mengerti bahwa perlindungan terhadap sumber daya bumi merupakan proyek global. Fidel castrol sangat tegas mengkampanyekan hal ini di badan-badan internasional lebih dari 20 tahun. Secara khusus untuk menarik perhatian pada tanggungjawab negara-negara imperialis yang mencari keuntungan secara bengis sehingga menyebabkan kerusakan planet yang tak terhingga. “20% populasi dunia (negara-negara imperialist) mengkonsumsi 2/3 dari semua logam dan ¾ energi yang diproduksi seluruh dunia. mereka telah meracun lautan-lautan dan sungai-sungai. Mereka telah menciptakan polusi udara. Mereka telah memperlemah dan membuat lubang pada lapisan ozon. Mereka memenuhi atmosfer udara dengan gas-gas, menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada bencana alam yang mulai kita  derita.”

12. Kemiskinan merupakan sesuatu yang terjadi pada masa lalu

Kuba merupakan negara dunia ketiga dengan sumber daya alam yang terbatas, menderita bokade ekonomi dan kehilangan kompanyon kerjasama perdagangannya yang utama pada awal tahun 90an, namun Kuba mampu memperoleh capaian spektakuler dalam menanggulangi kemiskinan.

Selebaran Kampanye solidaritas Kuba mencatat:

“sebelum tahun 1959 hanya 35,2% dari penduduk Kuba memiliki akses aliran air dan 63% tidak memiliki fasilitas WC atau kakus: 82,6% tidak memiliki bathtub atau shower dan terdapat hanya 13 waduk kecil. Saat ini 91% penduduk menerima akses air minum yang berkelanjutan. Sanitasi telah menjadi prioritas sejak revolusi dan 98% rakyat Kuba mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi”

 “Sebelum tahun 1959 hanya 7% rumah yang dialiri listrik. Saat inni 95,5% rakyat Kuba mempunyai akses terhadap listrik. Panel-panel surya (alat yang mengubah sel cahaya menjadi listrik ) dan sel-sel fotovoltaik (aplikasi panel surya untuk merubah energi matahari menjadi listrik) telah dipasang di sekolah-sekolah dan klinik di daerah terpencil. “

perbedaan pendapatan di Kuba sangat kecil. Tidak ada rakyat Kuba yang menderita kelaparan, tidak ada rakyat Kuba yang tidak bertempat tinggal, tidak ada rakyat Kuba yang dicabut aksesnya dari pendidikan, jaminan kesehatan dan perumahan. Diseluruh dunia, hanya terdapat sedikit negara yang mampu menunjukkan dedikasinya yang tidak ambigu kepada hak asasi dasar rakyat.

13. Tidak ada tunawisma/gelandangan di Kuba

Sebuah negara yang benar-benar peduli terhadap rakyatnya akan menggerakan surga dan bumi untuk memastikan mereka semua memiliki suatu tempat untuk ditinggali. Ini adalah hal yang dilakukan oleh Kuba. Negara kaya seperti Inggris dan Amerika Serikat (dimana terdapat lebih dari 600.000  tunawisma) dapat belajar dari hal ini.

14. Kuba memberikan kontribusi penting di bidang ilmu pengetahuan

Pada saat revolusi berada dalam lingkaran keterbelakangan yang yang mengkhawatirkan, tanpa sumber daya pengetahuan atau keinginan politik untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat dalam memperbaiki kehidupan rakyat. Saat ini, terdapat lebih dari 230 institusi yang berkembang pada penelitian ilmiah dan inovasi. Industri biotech Kuba dianggap sebagai yang terbaik diseluruh dunia antara negara-negara berkembang. Dan menghasilkan inovasi yang penting dalam penelitian tentang Kanker dan AIDS. Kuba menciptakan vaksin dunia pertama yang melawan meningitis B. Pemenang penghargaan nobel di bidang ilmu pengetahuan, Peter Agre, menyatakan bahwa “ kemajuan ilmu pengetahuan dan pemberantasan penyakit yang telah dilakukan oleh negara kecil ini sangat berharga untuk diakui”,  (Ia) menambahkan bahwa aset yang paling berharga dari ilmu pengetahuan Kuba adalah kelompok luas ilmuwan muda yang berkualitas dan memiliki antusias tinggi.

15. Pelatihan medis gratis diberikan kepada ribuan siswa internasional

Kuba memberikan pelatihan medis gratis (termasuk makanan dan tempat tinggal) kepada ratusan siswa yang berasal dari seluruh dunia. Dengan penekanan khusus kepada Afrika, karibia dan Amerika Latin. Dengan lebih dari 10.000  siswa saat ini, la Escuela Latinoamericana de Medicina  menjadi sekolah medis/ kedokteran terbesar di dunia. Kualitas dari pelatihan adalah bertaraf internasional: sekolah ini diakreditasi penuh oleh Dewan Kedokteran California dengan standar Amerika Serikat yang paling ketat. Satu-satunya perjanjian antara pemerintah Kuba dengan siswanya adalah kesepakatan untuk kembali ke komunitas masing-masing dan menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk melayani rakyat setelah menyelesaikan studi. Demonstrasi lain yang diterapkan sosialisme pada level kemanusiaan, belas kasihan dan altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendir–pentj) tidak dapat ditandingi oleh kapitalisme.

16. Keadilan gender sedang dicapai

Kuba, lebih dari 20 tahun terakhir, telah mencapai kemajuan dramatis dalam hal kesetaraan bagi seluruh rakyat, apapun preferensi seksualnya. Seorang jurnalis Kuba-Amerika David Duran menulis: “ Kuba sedang memimpin dengan contoh dan secara positif mempengaruhi kehidupan tidak hanya kaum LGBT tetapi juga kepada seluruh dunia yang melihat perubahan masif ini sedang terjadi secara cepat di negara ini, dimana sebagian besar akan berpikir bahwa pembicaraan mengenai homoseksualitas akan menjadi topik terlarang”.

Pusat Pendidikan Seks Nasional (CENESEX) berkampanye untuk “pembangunan budaya seksualitas berjalan dengan sepenuhnya, menyenangkan dan bertanggung jawab, terutama untuk mempromosikan latihan pemenuhan hak seksual”. Hal ini termasuk perlawanan terhadap homophobia dan meninggalkan budaya machoisme yang sering diasosiasikan dengan Amerika Latin.

Dengan menampilkan kerendahan dan ketulusan yang jarang muncul dari seorang politisi, Fidel Castro pada tahun 2010 mengakui tanggung jawab terkait kasus penganiayaan homoseksual di Kuba pada dekade awal revolusi.

17. Bencana alam ditanggulangi dengan lebih baik dibandingkan negara manapun

Sebagaimana negara lainnya dalam wilayah Amerika Latin, Kuba adalah negara yang rentan terhadap bencana angin topan, banjir dan gempa bumi. Bencana-bencana alam ini, jika tidak dipersiapkan dan ditanggulangi dengan baik dan tepat, dapat mengorbankan ribuan nyawa umat manusia. Dengan sistem pertahanan sipil dan penduduk yang secara efisien termobilisasi dengan baik “Kuba menjadi salah satu negara yang memiliki persiapan terbaik di dunia dalam penanggulangan kematian dan pengurangan resiko bencana.” Meskipun bencana angin topan yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan gangguan besar dan kerusakan ekonomis, jumlah korban yang mati dan terluka sangat rendah sebagai hasil dari persiapan dan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Kuba. Hanya dibutuhkan satu upaya untuk membandingkan upaya pemerintah Kuba dengan pemerintah Amerika Serikat dalam menangani bencana angin topan Katrina (dengan 1833 fatalitasnya) untuk melihat perbedaan prioritas antara pemerintah di dua negara tersebut.

18. Ekspor terbesar Kuba adalah Dokter

“keajaiban operasi” Kuba telah menolong perbaikan penglihatan jutaan rakyat dari negara Amerika Latin dan Karibia. Banyak dokter dari Kuba bekerja di negara-negara selatan global dalam upaya penyebaran keahlian “hard-won” di bidang penyelamatan nyawa. “sepertiga dari 75.000 dokter Kuba bersama dengan 10.000 pekerja medis lainnya saat ini sedang bekerja di 77 negara miskin”.

Dalam responnya terhadap bencana gempa bumi Haiti yang terjadi pada tahun 2010, Kuba dengan cepat (dalam hitungan jam) mengirimkan 1500 personel medis untuk melakukan upaya pertolongan. “mereka bekerja di 20 pusat rehabilitasi dan 20 rumah sakit, menjalankan 15 teater operasi  dan memvaksin 400.000 orang. Maret 2010 mereka telah merawat 227.143 pasien dari total pasien yang ada (bandingkan dengan 871 yang dilakukan oleh Amerika Serikat).” Kuba bahkan telah menawarkan untuk membangun proyek keseluruhan dalam rangka rekonstruksi sistem jaminan kesehatan Haiti. Emily Kirk dan John Kirk mencatat: “secara esensial mereka menawarkan pembangunan ulang keseluruhan sistem jaminan kesehatan. Hal ini akan di dukung oleh ALBA dan Brazil dan dijalankan oleh rakyat Kuba dan staf medis Kuba yang sudah terlatih, termasuk rumah sakit, poliklinik dan sekolah kedokteran. Selain itu, pemerintah Kuba juga menawarkan kepada pemerintah Haiti untuk meningkatkan jumlah mahasiswanya yang belajar di sekolah kedokteran Kuba. Penawaran kerjasama dibidang medis ini menunjukan derajat dukungan yang besar kepada Haiti.

Kuba menyediakan 31.000 dokter dan dokter gigi untuk Venezuela dan memberikan pelatihan untuk 40.000 personel medis venezuela (dalam hal ini Kuba menerima 100.000 barel minyak perhari—sebuah contoh yang sangat baik terkait kerjasama dua negara untuk membangun basis kekuatannya).

19. Kuba mencintai olahraga

Sejak awal revolusi Kuba telah mengakui nilai olahraga dalam mempromosikan kesehatan, membangun komunitas dan kebanggaan nasional. Sejak 1959, Kuba telah membangun luas infrastruktur olahraga dan mencapai tingkat partisipasi yang masif. 54 tahun sejak revolusi, Kuba telah memenangkan 67 medali emas Olympiade. Bandingkan dengan 60 tahun sebelumnya dimana Kuba hanya memperoleh 4 medali. Secara konsisten Kuba berada pada urutan kedua (dibelakang US) dalam permainan Pan-American, melawan yang tak sebanding dengannya.

20. Kuba mencintai kebudayaan

Kuba memberikan penekanan yang kuat untuk mengadakan fasilitas bagi ekspresi kultural warga negaranya dan mendukung mereka memelihara talentanya. Anak-anak di Kuba di jamin akses gratis terhadap pendidikan artistik, termasuk instrumen musik. Terdapat lebih dari 40 sekolah seni, bersama dengan penerapan sistem pembangunan pusat kebudayaan dilingkungan tempat tinggal untuk mendukung pengembangan seni dan musik. Tingkat dukungan negara dikombinasikan dengan akar kebudayaan musik dan tari yang dalam mampu menciptakan sebuah kebudayaan yang bersemangat dan partisipatoris. Di Kuba, kita dapat menemukan musik dimanapun, dan menjadi musisi jalanan merupakan pekerjaan yang diijinkan dan dijamin negara. ”jika anda berhenti mendengar, kamu diharapkan untuk membayar dan musisi ada disetiap sudut”.

 Segala bentuk genre musik didukung dan dipromosikan di Kuba, mulai dari musik klasik sampai pada musik rakyat Kuba dan hip hop. Kementerian kebudayaan bahkan memiliki divisi khusus untuk hip hop dan Fidel menyebut rap sebagai “pelopor bagi revolusi”.

Dukung Kuba!

Kuba sedang di bawah ancaman imperialisme Amerika Serikat. Pembangunan di Kuba dipersulit melalui blokade yang tidak adil dan ilegal. Namun Kuba berdiri sebagai salah satu lentera/ mercusuar terbaik bagi sosialisme dan berhak atas dukungan dari manusia progresif seluruh dunia.

 

*Diambil dari http://www.invent-the-future.org

**Alih Bahasa oleh Linda Sudiono dan Tanpanama

 

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *